Review Andromax E2+ "Masih Milik Smartfren"



Sudah hampir 8 bulan kami menggunakan Smartfren Andromax E2+ sebagai hanphone harian. Sudah banyak suka-duka yang kami rasakan ketika menggunakan hanphone ini. Entah harus mengatakan baik atau buruk tapi kami lebih suka cukup.

Overview
Sejatinya Smartfren Andromax E2+ merupakan handphone kasta ke-2 di bawah Andromx seri-R. Meski begitu, dari segi hardware Andromax E2+ sudah cukup mumpuni. Dia membawa CPU Qualcomm Snapdragon 212 dengan kecepatan 1,3 GHz di keempat corenya. Kemudian disisi RAM, Andromax E2+ telah di bekali kapasitas 2 GB bersama penyimpanan internal sebesar 16 GB. Andromax E2+  juga membawa kamera sebesar 5 MP di sisi depan dan belakang yang di bantu oleh masing-masing satu lampu flash. Dan layarnya sebesar 5 inch FWVGA berjenis IPS OCA. Kinerja hardwarenya di tunjang dengan OS Android Lollipop.
Dengan semua hardware dan software yang di tawarkan itu, Smartfren Andromax E2+ di hargai RP. 999.000,-. Dalam paket penjualannya, kami juga di berikan bonus internet sebesar 100 GB di jaringan 4G Smartfren yang terkenal stabil.

Disain
Untuk disain kami rasa tak perlu kami ceritakan begitu gamblang mengingat sejatinya Smartfren Andromax E2+ telah hadir lebih dari 1 tahun yang lalu, sehingga telah banyak Reviewer yang membahasnya. Satu yang cukup membuat kami terkejut adalah disainnya yang cukup mirip dengan handphone keluaran Oppo. Cukup tebal jika di banding dengan handphone keluaran baru. Dan yang menarik adalah bobotnya yang cukup berat sehingga memberi kesan kuat dan solid.
Meski terlihat kompak, tapi saat di buka penutup belakang begitu tipis
Hal yang tidak kami suka adalah penutup belakangnya yang sangat tipis. Dan karena Andromax E2+  ini menyimpan dua kartu SIM serta MicroSD di belakang, maka untuk kalian yang gemar gonta-ganti kartu SIM atau bertukar MicroSD ini menjadi tidak nyaman. Hal ini karena pengait tutup belakang Andromax E2+ akan mudah patah jika sering di buka-tutup. Apalagi ketersediaan acsecoris dari Andromax cukup langka, sehingga berhati-hari adalah hal yang menurut kami perlu dilakukan.
Secara garis besar kami tidak ada komplain dengan desain Smartfren Andromax E2+. Kami justru mengapresiasi Hisense yang memberikan desain yang cukup baik. Ketebalan yang pas sehingga cukup nyaman di genggam. Andai saja tulisan 4G, Hisense dan Andromax dihilangkan dari penutup belakang Andromax E2+ kemudian di ganti dengan merek sebelah, kami rasa akan lebih percaya diri membawa handphone ini menemani dalam keseharian.

Kinerja
Oke sebelum membahas kinerja, kami akan sampaikan bahwa kami menggunakan Andromax E2+ bukan untuk bermain game tetapi lebih ke peforma penggunaan harian. Artinya kami tidak melakukan tes pada hanphone ini tetapi menggunakan Andromax E2+ sebagaimana kodratnya sebagai hanphone. Boleh kami sebutkan beberapa aplikasi yang terpasang di Andromax E2+ antara lain BBM, Whatsapp, Charome, Opera Mini, UC Browser, UC Mini, Camera Zoom FX, Camera FV-5, PicsArt, Poweramp, Sboy World Adventure (Mario Run), Shareit, Tubemate, WPS Office. Sebenarnya masih ada aplikasi yang lainnya, namun kami sebutkan yang sering kami gunakan saja.
Sebagaimana kami sampaikan di atas, kami menggunakan Andromax E2+ sebagai handphone harian. Dan selama penggunaannya sampai sekarang, mulai dari fungsi dasar seperti bertelephone, SMS serta menjalankan aplikasi yang berbuhungan sengan internet, kami merasa sangat puas. Meski saat ini (saat tulisan ini di buat) kami tidak menggunakan aplikasi jejaring sosial seperti facebook, twitter, instagram dll, tapi kami pernah memasang aplikasi-aplikasi tersebut di Andromax E2+, dan hasilnya kami merasa nyaman menggunakannya.
Jika boleh kami membandingkan dengan Asus Zenfone C z007 versi RAM 1 GB  kami rasa Andromax E2+ jauh lebih unggul dari berbagai sisi. Sebagaimana kita tahu bahwa Zenfone C z007 membawa prosesor dari Intel yang terkenal panas meski hanya digunakan untuk sekedar membuka browsing dan streaming. Tapi panas yang timbul tak se-xtrime ketika menggunakan Zenfone C. Sepertinya RAM 2 GB yang di tanampakan pada Andromax E2+ sangat berperan menopang kinerjanya. 

Hal lain yang kami sukai adalah durabilitasnya. Ya, selama pemakaian harian yang hampir 8 bulan ini (Oktober – Mei), kami belum pernah menemukan masalah berarti yang ditimbulkan oleh Andromax E2+. Kami memang sengaja memasang kesing tambahan pada Andromax E2+ yang di maksudkan untuk memberi perlindungan lebih mengingat harganya yang cukup terjangkau (harga = kualitas). Sudah beberapa kali terjatuh dari meja dengan ketinggian kurang lebih 1 meter. Beberapa kali juga jatuh dari genggaman tangan. Tapi berkat bantuan kesing tambahan, Andromax E2+ masih berjalan dengan keadaan normal. Tentu bagi sebagian orang memasang kesing tambahan akan mengurangi kenyamanan, tapi justru kami merasa mendapat perlindungan lebih selain garansi dari Smartfren tentunya. Dan kami juga merasa lebih percaya diri menggunakan Andromax E2+ dengan kesing tambahan karena sedikit menyamarkan produk ini karena sebagaimana kita tahu banyak orang beranggapan produk Smartfren adalah henphone murah.
Kemudian mengenai GPS. Jujur, kami suka dengan GPS di Andromax E2+. GPS cepat mencari lokasi dan tentunya berkat koneksi 4G Smartfren yang cukup luas, menggunakan maps jadi semakin menyenangkan. Kami pernah membandingkan GPS-Gmaps Andromax E2+ dengan  handpohone teman dengan proveder operator lain. Hasilnya, Andromax E2+ lebih cepat mendapatkan lokasi yang akurat. Dan ketika di ajak untuk berjalan, hanphone teman terasa putus-putus mengikuti laju mobil, sedangkan Andromax E2+ berjalan dengan begitu lancarnya.
Hal yang tidak kami sukai dari Andromax E2+ adalah kameranya. Tapi apa boleh buat, dengan harga kurang dari 1 juta, tentu kita tidak bisa berharap banyak. Oleh sebab itu kami memasang aplikasi kamera tambahan seperti Camera Zoom FX dan Camera FV-5 supaya membantu Andromax E2+ menghasilkan gambar yang baik. Meski Andromax E2+ telah dilengkapi dengan sensor kamera 5 MP AF BSI + Flash di sisi belakangnya, tapi jika di bandingkan dengan Sony Xperia Mini yang sama-sama 5 MP, maka hasil kamera dari Sony Xperia Mini jauh lebih baik dari Andromax E2+. Memang fokus dan pengambilan gambar Andromax E2+ lebih cepat dari Xperia Mini, namun kualitas gambar yang di berikan jauh lebih baik Xperia Mini.
Untuk kamera depannya, kami rasa sudah cukup, mengingat kami tidak begitu suka mengambil foto selfi. Tetapi dengan spesifikasi 5 MP Wide Angle + Flash kami rasa cukup mengakomodir dalam berselfi ria. Tentu kita tidak dapat membandingkan dengan handphone berkamera depan raksasa atau bahkan dual kamera, mengingat bandrol harga yang di berikan. Satu hal berhubungan dengan kamera depan yang kami sukai adalah kemampuan vidio call yang baik. Hal ini di tunjang dengan jaringan 4G Smartfren yang lancar.
Kemampuan – Fitur Lain/Nilai Lebih
Sebenarnya kami bingung untuk memasukkan ini kedalam kemampuan-fitur atau nilai lebih  lain dari Andromax E2+ atau tidak. Tetapi kami sepakat memasukkannya karena ini adalah kelebihan dari Andromax E2+ yang tidak banyak dimiliki hanphone lain, yaitu tersedianya banyak Custom Rom. Bahasa mudahnya Custom Rom adalah nyawa orang lain (saftware handphone lain) yang di pasang  pada jasat Andromax E2+. Nah, jika kita mau berselancar di internet terdapat banyak Custom Rom untuk Andromax E2+. Bahkan jika di bandingkan merek-merek terkenal seperti Asus, Lenovo, Oppo atau Samsung, sepertinya Andromax memiliki Custom Rom yang lebih banyak. Tentu ini menjadi kelebihan tersendiri karena dengan memasang Custom Rom maka kita dapat serasa menggunakan handphone lain di Andromax E2+. Sehingga meski kita mengenggam Andromax E2+ tapi kita menggunakan sofware dengan semua fasilitas handphone lain. Namun tentunya memasang Custom Rom adalah hal yang tidak kami sarankan. Tentu selain jika pemasangannya tidak benar akan menyebabkan kerusakan yang fatal, menggunakan Custom Rom juga sekaligus menggugurkan garansi yang di berikan.
Satu hal lagi yang mengilhami kami membuat judul “Hanphone Smartfren Yang Paling Berhasil Dibuatnya” adalah karena Smartfren mampu membuat Andromax E2+ tidak dapat di Unlock. Ya, jika kita mau menilik kebelakan, jajaran android yang dirilis Smartfren bersama Andromax E2+ seperti Andromax A, E2, R, R SE dan R2, semuanya telah mampu di Unlock untuk menggunakan internet dengan kartu SIM GSM. Itu artinya hanya Andromax E2+ lah, yang sampai saat tulisan ini di buat masih membutuhkan kartu SIM Smartfren untuk bisa berjalan normal. Mungkin bagi sebagian orang menganggap Andromax E2+ adalah produk gagal karena tidak bisa di Unlock GSM. Mereka yang menganggap seperti itu rata-rata hanya mengincar hanphone Andromaxnya dan juga bonus yang biasanya di berikan di awal, karena setelah bonus habis mereka akan melakukan Unlock dan menggunakan kartu GSM yang memiliki tarif lebih murah. Tapi bagi Smartfren sendiri Andromax E2+ adalah produk yang berhasil karena mereka berhasil menciptakan hanphone yang tidak bisa atau sulit untuk di Unlock. Sehingga mau tidak mau pengguna Andromax E2+ tidak dapat berganti kartu SIM utama, dan bila mereka ingin menggunakan kartu SIM GSM maka koneksi internetnya hanya sebatas EDGE yang artinya kecepatannya jauh di bawah 4G. Jadi Andromax E2+ adalah produk yang berhasil di buat untuk Smartfren.
Kesimpulan
Setelah pemakaian yang hampir 8 bulan (Oktober – Mei) kami merasa bahwa Andromax E2+ benar-benar mampu memenuhi kebutuhan kami. Tentu pendapat masing-masing orang akan berbeda, namun dari penggunaan kami yang berhasil bertahan hampir 8 bulan itu menandakan hanphone ini cukup baik peformanya. Jika boleh memberi nilai negatif untuk Andromax E2+ maka akan kami sematkan untuk kamera yang hasilnya sangat kurang. Namun, kami berencana untuk tetap menggunakannya sekaligus menguji kemampuannya di keadaan yang lebih lama. Satu hal yang sangat mengganggu adalah tarif Smartfren yang mulai tidak ramah di kantong. Meski kecepatan 4G Smartfren yang baik dan luas jaringannya, namun tarif yang mahal ini sangat membuat tidak nyaman. Apalagi kini mulai banyak operator GSM yang memberikan layanan 4G dengan jaringan yang luas. Jadi jika Smartfren tidak memberikan opsi yang baik dengan tarif layanannya sejajar dengan operator GSM, kami rasa tidak ada alasan untuk tetap mempertahankan Andromax E2+ dan berganti dengan hanphone yang tentunya memiliki kemampan menggunakan SIM GSM yang bertarif yang baik.

Komentar

Posting Komentar